Selasa, 02 September 2014

Sang Pemimpin Demo



Hampir Depresi..Gw rasa itu kata yang tepat menyiratkan keberadaan gw yang sudah hamper kurang lebih empat tahun tinggal di Medan. Dari awal kepindahan sampai detik ini stress nya ga berkurang. Ga semua salah orang-orang Medan ini, mungkin memang kemampuan beradaptasi gw yang kurang ok (sepertinya). Tapi yah biarin gw nulis tentang situasi di sini kurang lebih yah, jadi bisa nilai sendiri emang gw nya yg ga bsia adaptasi apa memang orang disini yang memang agak di atas normal.hahahah…Tapi sekali lagi, ga semuanya seperti itu.

Gw kerja sebagai sales equity. Itu loh kerjaan yang katanya enak dan bisa menghasilkan duit banyak. Trust me! Kenyataan tidak seindah pembicaraan. Meng-handle nasabah di Jakarta dengan di Medan tuh jauhhhh banget bedanya. Nasabah Jakarta tuh perhatian banget. Disini investasi 100 juta ajah repotnya 1M. Can you imagine it?repotnya,bawelnya, belum harus dengerin bualan dan khayalannya. Semua ini gw terima SETIAP HARI. Tapi yah ga semuanya seperti itu.

Kali ini gw certain yah salah satu nasabah “unik” gw, sebenernya nih nasabah warisan dari temen gw yang sudah duluan pensiun dari dunia saham ini. Salah satu cirri khasnya adalah kalo ketawa sekampung denger, dan gw rasa salah satu keahiliannya tuh berkhayal tingkat dewa. Dia bercerita punya beberapa kewarganegaraan. Mulai dari kewarganegaraan China, Amerika, sampai Malaysia. Khayalan nya ga sampai di situ saja, dia juga memiliki rumah di ke empat Negara tersebut. Dia juga mengaku turut andil dalam pemilihan Obama, dia ikut sebagai donatur hingga terpilihnya Obama sebagai Presiden U.S (hebat!).

Oh ya belum gw sebutin yah kalo nasabah gw inih seorang pria, umurnya kira-kira hampir 50 dan belum menikah. Pantes Gila!hahahaha…Gw ngomong dia gila tuh bukan tanpa alasan loh. Dia bercerita, dia pergi kemana pun walau dengan Negara-negara yang butuh visa, dia tidak membutuhkannya. Semua dia bisa masuk. Ciehhh nyaingin persaingan presiden kayanya nih.hahahahaha..Supir saya sudah menunggu di depan, tau supirnya itu apa? Supir angkot cuy, supir sejuta umat. Bukannya gw menghina, gw juga sering naik angkot kok, temen2 gw juga banyak yang naik angkot, tapi mbok ya ga usah ngmg pake supir pribadi lah yah.hahahaha..Ge tuh lebih menghargai orang miskin apa adanya ketibang orang tanggung yang sok kaya.cuih! Mungkin memang benar kata orang gantungkan cita-citamu setinggi langit..Tapi yang ini gw rasa dah mencapai langit ke tujuh.

Nonton piala dunia di Rio De Jenairo belum lama ini tapi 3 hari udah balik, Check up kesehatan di London 2 hari sudah balik, danau lima warna tercantik di China atau yang kita kenal sebagai Wuhua Hai dia pun pernah menjambanginya. Dan dia berani memperlihatkan kepada saya videonya selama dia berada disana. Dari situ saya mulai berpikir, mungkin saya salah menilai dia selama ini. Eitsss tapi tunggu dulu… Jangan di piker kegilaannya sudah berakhir. Dia memperlihatkan saya Video clip lagu Cina di mana di situ paling cuman keliatan satu kali aja. Sisanya di pantai, tapi dia ga kehabisan akal loh, dia ngomong nah d sana bisa surfing gini (Surfing?di danau?Nih gw yang ga gaul,bego apa gimana..errrrr). Aneh tapi nyata sepertinya kata yang tepat.hahaha.

Saya orang susah, ga ada duit, pake baju ajah gini. Hampir tiap hari kata-kata itu gw dengar, sampai dah hafal di luar kepala. Tapi giliran ada di bank, ngomongnya beda lagi tuh, gimana kabar saham perusahaan gw yang gw miliki 40% sahamnya? Dollar gimana saya sudah beli 10 T kemaren, naik atau turun? Sebenarnya kalau pertanyaannya di persingkat jadi gimana saham misal sebut aja ADRO atau Dollar hari ini naik atau turun? Mungkin itu akan jadi pertanyaan standard dan ga akan bikin kuping panas.Kalo bener gitu sih gw bangga banget pastinya yah handle nasabah sebesar itu.Tapi balik lagi gw rasa gw hanya berkhayal.

Nih ngomongin orang ampe segini nya dosa pastinya yah.hahahah..Biar balance satu2nya hal yang gw liat positif dari dia adalah : jago ngomong dan semangat juangnya yang tinggi. Cocok sih kalo dijadikan pemimpin demo di Jakarta.hahaha.

Selasa, 26 Agustus 2014

Bagaimana Airasia mengubah hidupku

Sudah dari dulu berkeinginan punya blog. Thanks to Air Asia akhirnya punya juga blog. Dan ini merupakan tulisan pertama saya di blog pertama saya J
           
Sebelum saya bercerita tentang serunya hidupku bersama Air Asia ada baiknya kita berkenalan terlebih dahulu. Pepatah mengatakan “Kalau tidak kenal maka tidak sayang”. Panggil saya pitmokbibel (sipit montok bibir tebel), umur 31 Tahun, yah boleh dibilang cukup tua untuk ukuran seorang wanita yang sudah menikah tapi belum memiliki anak. Kanan kiri sudah sibuk menanyakan kapan saya punya anak.Bosan sih pasti dengernya.Tapi ya anggap saja itu perhatian dari mereka.Sekian intronya sesuai pepatah lagi “Too much information can kill you” ,maka langsung saja saya akan bercerita awal kecintaan saya terbang bersama Air Asia.

Saya asli dulu berdomisili di Jakarta dan memang asli Jakarta.Sedangkan mantan pacar berdomisili di Medan dan memang asli Medan. Bertemu dengan mantan pacar yang sekarang sudah menjadi suami saya berawal dari YM (Yahoo Mesanger) 5 tahun yang lalu. Selama kurang lebih 2 tahun kami menjalani hubungan jarak jauh alias LDR. Untung saja saat itu ada Air Asia dengan promo murahnya yang memungkinkan kami menjalani hubungan jarak jauh antara Medan- Jakarta.

Tiap bulan kami pasti bertemu.Sekali lagi berkat siapa coba kalo bukan Air Asia. Sewaktu Air Asia ada promo langsung kami beli tiket untuk 3-6 bulan kedepan. Yang waktu itu harga pp nya berkisar 99ribu rupiah-150ribu rupiah. Boleh di bilang kami berhutang dengan Air Asia. Kami menyebutnya pacaran ala Air Asia. Kadang kami bertemu di Kuala Lumpur atau Singapura. Pacaran sekalian liburan. Karena harga tiketnya itu lho semua bisa terwujud.benar-benar TOP banget deh nih Air Asia.Pas di hati Pas di kantong!

Dua tahun menjalani hubungan pacaran ini akhirnya kami memutuskan untuk mengakhirinya dan menikah. Pesta di adakan di dua kota. Pesta tunangan di Jakarta dan Penikahannya sendiri dilangsungkan di Medan. Kalau menyangkut pesta di dua tempat berbeda seperti ini tentunya tidak terlepas dari Tiket Pesawat dan berkat siapa lagi kalo bukan Air Asia kami bisa mewujudkannya.

Setelah pesta pernikahan pasti honeymoon donk.Itu pun sudah kami persiapkan semua.Ketika mendengar bahwa Air Asia membuka jalur baru Medan-Phuket buru-buru saya lihat promosinya.Dan amazing banget dengan hanya 500ribu saja pulang pergi kami berdua sudah bisa sampai ke Phuket. Waktu itu sayangnya Air Asia menutup jalur penerbangannya 1 bulan sebelum keberangkatan kami. Tapi bagaimana pun kami tetap sampai kok ke Phuket dengan menggunakan Air Asia.Caranya adalah menunjukkan bahwa kami telah membayar penginapan kami di Phuket dan customer service Air Asia sangat membantu, mereka me-reroute tiket kami TANPA PENAMBAHAN BIAYA sedikit pun. Berkat siapa? AIR ASIA!

Selanjutnya perjalanan bersama Air Asia tidak berhenti sampai di sana. Ketika saya memutuskan untuk mengikuti suami dan berdomisili di Medan. Mamaku juga ikut memutuskan untuk pindah ke Bali untuk menghabiskan masa pensiunnya disana. Mencoba hidup lebih tenang. Tiap tahun kami pasti berkumpul setidaknya 3 kali dalam 1 tahun. Medan-Bali bukan hal yang mustahil. Transit dulu di Jakarta sekalian ketemuan ma teman-teman main dulu atau bisa juga transit Bandung kebetulan ada teman dekat saya juga yang tinggal disana sekalian kuliner.Atau transit Surabaya sekalian ketemu dengan sepupu saya yang berdomisili di Malang. Jadi intinya dimana pun transitnya kami bisa tetap bertemu dengan orang-orang terdekat kami. Kembali lagi Berkat Air Asia segalanya menjadi mudahJ.

Gini-gini kita juga pernah loh menggunakan Air Asia X yang benar-benar nyaman itu. Waktu itu lagi ada promo dan kebetulan teman saya di Jakarta mengajak pergi ke sana. Walau saya sudah pernah pergi (waktu itu ikut tour, benar2 bosan) saya ingin mencoba bagaimana sih rasanya pergi sendiri ke Negara bule. Pergilah kami berempat yang waktu itu saya ingat banget Tiketnya tidak sampai 2,5 juta rupiah pp dari Medan-Gold Coast. Dari Gold coast kami juga mengunjungi Sydney, Melbourne, Brisbane. Semua berjalan lancar, pelayanan di pesawat memuaskan dan bahkan kami berteman dengan pramugari dan pramugara Air Asia X. Yang wanita namanya Genevieve yang sekarang sudah menikah dengan Pilot Air Asia juga. Yang satu lagi pria namanya Leonard. Kami masih melakukan komunikasi hingga saat ini. Disana kami main,makan,foto,jalan bersama. Nambah teman lagi. Sekali lagi berkat siapa lagi kalau bukan AIR ASIA!!!

Yogyakarta!!!Dulu suamiku kuliah disana, dan dia berjanji akan membawa istrinya balik kesana tempat dia menuntut ilmu.Promo lagi donk tentunya bersama Air Asia hanya 200 ribu saja pp 1 orang, dia bisa memperlihatkan Candi Borbudur, Candi Prambanan, makan gudeg, Malioboro kepada saya yang memang baru pertama kali menginjak Yogyakarta. Benar-benar luar biasa Indonesia. Budaya dan keindahannya benar-benar tidak tertandingi. Bisa ke Yogyakarta berkat siapa? AIR ASIA!!!

Keindahan Bukit Tinggi juga belum ini kami rasakan. Medan- Pekanbaru. Dari Pekanbaru kami naik mobil ke Bukit Tinggi. Sebenarnya kami bsia saja beli tiket Medan- Padang, tapi setelah browsing harga tiket maskapai lain yang bikin kami tercengang kami putuskan sudahlah pakai Air Asia karena tiket murah dan nyaman, toh tujuannya sama ke Bukit Tinggi. Kami pergi berempat waktu itu. Keindahan Lembah Harau, Ngarai Sianok, Goa Jepang, Kelok 9, Jam Gadang, Kuliner di Pasar Atas benar-benar kami nikmati maksimal. Berkat siapa? AIR ASIA!!!

Layaknya manusia biasa kehidupan kami juga di warnai beberapa musibah. Suamiku yang mencoba bisnis di bidang kuliner harus mengalami luka bakar ditangan dan kakinya. Sempat di rawat di Medan, sembuh lukanya tapi dia punya bawaan gen yang disebut keloid. Jadi kami memutuskan untuk melakukan operasi skin graft di Penang. Setelah operasi suamiku juga diharuskan dokternya untuk memeriksa keadaan tangannya sebulan sekali. Karena biaya berobat saja sudah mahal bisa dibayangkan kalau tiket pesawatnya mahal. Untung ada Air Asia, sehingga uangnya bisa di pakai untuk nambah-nambah bayar dokternya.fiuh!! Berkat siapa? AIR ASIA!!!

Inilah kenapa saya bisa menulis dengan lancar kenapa Air Asia mengubah hidupku. Aku yang tadinya anak mall kota metropolitan mulai mencintai Indonesia dan ingin melihat keindahannya lebih jauh. Dulu yang sukanya shopping sekarang mending duitnya beli tiket melihat dunia. Dulu sukanya ikut tur tau beres sekarang kayanya menjelajah sendiri lebih seru deh. Air Asia teman setia aku dan suamiku di saat senang maupun susahJ. Menyertai perjalanan cinta kami dari pacaran hingga sekarang. Semoga Air Asia makin jaya dan kami bisa melihat dunia bersamamu.Sukses AA!


Terima kasih Air Asia!!!